Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Agus Suparmanto SE menegaskan, sejak terjadi pandemi COVID-19 selama ini, sektor usaha penjualan langsung dengan skema Multi Level Marketing (MLM) memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi perekonomian nasional. Kementerian Perdagangan (Kemendag) berkomitmen mendukung sektor usaha ini (baca: MLM) agar perekonomian terus berjalan dan segera kembali pulih.

Hasil survei Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa MLM bermanfaat sebagai wahana bisnis bagi pelajar dan mahasiswa. Namun hasil survei juga menunjukkan adanya sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis penjualan langsung.

Untuk itu Kemendag bekerja sama dengan asosiasi di bidang direct selling (penjualan langsung) dan instansi pemerintah terkait untuk secara aktif memajukan industri direct selling dengan meningkatkan edukasi dan literasi tentang direct selling atau MLM sehingga citra pelaku usaha direct selling di mata masyarakat bisa lebih baik, sehingga bisa meningkatkan penjualan, “kata Agus Suparmanto dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.

Di masa sulit ini, MLM sebenarnya mampu menjadi salah satu sektor usaha yang dapat mendongkrak perekonomian di tengah pandemi COVID-19. Karena itu, bisnis MLM mendapat dukungan dari Mendag Agus Suparmanto. “Sektor usaha direct selling memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Selama pandemi ini, para mitra bisnis MLM menjual produk-produk yang fantastis sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara

kementerian perdagangan mendukung langkah asosiasi

Berdasarkan laporan aktivitas atau kegiatan tahunan dari 147 perusahaan pada tahun 2019, perusahaan penjualan langsung Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp. 14,7 triliun, melibatkan 5,3 juta mitra bisnis atau usaha.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut andil dalam menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri. Sebanyak 51,86 persen jenis produk yang dijual merupakan produk dalam negeri.

Menurut Agus Suparmanto, MLM sebenarnya memberikan keuntungan ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut andil dalam menjaga kelangsungan usaha produsen dalam negeri.

Untuk itu, Kemendag berkomitmen mendukung sektor usaha ini agar perekonomian terus berjalan dan kembali pulih akibat dampak COVID-19, ”ujarnya.

Fakta ini dibenarkan oleh Ketua Umum APLI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia) Kany Soemantoro. Menurutnya, pada saat pandemi ini, para mitra bisnis MLM menjual produk-produk yang fantastis sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara.

“Saat ini masyarakat membutuhkan sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga omzet penjualan suplemen makanan (health food) dan vitamin laris manis. Seperti produk propolis, vitamin C dan vitamin lainnya, termasuk air minum tinggi Ph, yang penjualannya luar biasa,” kata Kany Soemantoro.

Hasil survei sudah mencatat bahwa bisnis direct selling dapat bermanfaat sebagai sarana bisnis masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa. Namun hasil survei juga menunjukkan adanya sejumlah kendala yang dihadapi dalam menjalankan bisnis penjualan langsung. Seperti pandangan masyarakat negatif tentang bisnis penjualan langsung. Salah satu penyebabnya adalah adanya berbagai penawaran program yang melanggar aturan.

Baca juga: Fondasi Bisnis Treninet Penting Untuk dipahami

Perkembangan teknologi digital otomatis juga mengubah strategi penjualan di sektor bisnis penjualan langsung. Kini, penjualan bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai media digital. Melalui penggunaan internet dan teknologi informasi, perusahaan MLM semakin dekat dengan mitra bisnis mereka dan membantu mitra bisnisnya merencanakan dan mencapai keuntungan yang maksimal. Sumber: Diolah dari berbagai sumber (wartabuana.com, newsmaker.tribunnews.com, kompas.com).

Leave a Reply